Kamis, 22 Juni 2017

Psikologi Pendidikan : Bimbingan dan Konseling

BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik

Pengertian Konseling
Konseling merupakan upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu  membuat keputusan, menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakini nya, dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang

Pengertian Bimbingan dan Konseling
Proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya

Tujuan Bimbingan
1.      Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan masa yang akan datang
2.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin
3.      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan
4.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja

Fungsi Bimbingan
1.      Pemahaman, membantu siswa memahami potensi yang dimilikinya
2.      Preventif, mengantisipasi masalah dan berusaha mencegahnya
3.      Pengembangan, berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
4.      Perbaikan (penyembuhan), membantu siswa yang telah memiliki masalah
5.      Penyaluran, membantu siswa memilih kegiatan pemantapan penguasaan karir
6.      Adaptasi, memilih metode pendidikan sesuai dengan kemampuan individu
7.      Penyesuaian, membantu siswa menyesuaikan diri dengan program pendidikan
8.      Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada siswa dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
9.      Pemeliharaan, membantu siswa supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya

Prinsip-prinsip Bimbingan
1.      Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua individu baik yang bermasalah maupun tidak
2.      Bimbingan dan konseling bersifat individuasi yang memandang setiap individu itu unik
3.      Bimbingan menekankan hal yang positif yang membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri
4.      Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama dimana konselor, guru-guru dan kepala sekolah saling bekerja sama 
5.      Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling
6.      Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan dimana bimbingan tidak hanya dapat berlangsung di sekolah

Asas Bimbingan dan Konseling
1.      Asas kerahasiaan (confidential), asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan
2.      Asas kesukarelaan, asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti atau menjalani layanan atau kegiatan yang diperuntukkan baginya
3.      Asas keterbukaan, asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi
4.      Asas kegiatan, asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan atau kegiatan bimbingan
5.      Asas kemandirian, asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan atau kegiatan diharapkan menjadi individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri
6.      Asas kekinian, asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik (klien) dalam kondisi sekarang.
7.      Asas kedinamisan, asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan dari waktu ke waktu
8.      Asas keterpaduan, asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain saling menunjang, harmonis, dan terpadukan
9.      Asas kenormatifan, asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma
10.  Asas keahlian, asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas kaidah-kaidah professional
11.  Asas alih tangan kasus, asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan  layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan klien kiranya dapat mengahli-tangankan kepada pihak yang lebih ahli
12.  Asas tut wuri handayani, asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptkan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju

Pendekatan Bimbingan
1.      Pendekatan Krisis, membantu individu yang datang sesuai dengan masalah yang dihadapinya dengan menggunakan pendekatan psikoanalisa
2.      Pendekatan Remedial, membantu memperbaiki kesulitan dan kelemahan individu dengan menggunakan pendekatan behavioristik
3.      Pendekatan Preventif, mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah dan mengantisipasi masalah
4.      Pendekatan Perkembangan, menggunakan teknik pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling
Karakteristik kualitas pribadi konselor
1. Pemahaman diri (mengetahui masalah yang harus diselesaikan)
2. Kompeten
3. Kesehatan psikologis
4. Dapat dipercaya
5. Jujur
6. Kekuatan (agar klien merasa aman)
7. Bersikap hangat
8. Active responsiveness (bersifat dinamis)
9. Sabar
10. Kepekaan (menyadari masalah yang tersembunyi pada klien)
11. Kesadaran holistic (memahami klien secara utuh)


0 komentar:

Posting Komentar